Apa itu Pencahayaan Darurat

Pencahayaan jalan keluar terdiri dari rambu jalan keluar yang diterangi dan perangkat penunjuk jalan lainnya yang memandu individu di sepanjang jalur jalan keluar yang ditentukan di dalam struktur atau bangunan. Tidak seperti pencahayaan darurat, pencahayaan jalan keluar diwajibkan untuk tetap menyala terus menerus, terlepas dari waktu siang atau malam, selama bangunan ditempati dan beroperasi.

Jika terjadi pemadaman listrik, lampu diaktifkan oleh sirkuit di dalam perlengkapan lampu, sehingga penghuni dapat keluar dari gedung dengan aman. Penting untuk diperhatikan bahwa lampu darurat biasanya dirancang untuk memberikan pencahayaan bertenaga baterai selama minimal tiga puluh menit, seperti yang disyaratkan oleh peraturan bangunan.

Beberapa lokasi umum untuk pemasangan pencahayaan darurat atau pintu keluar meliputi: ruangan tanpa jendela yang lebih besar dari lemari sapu, tangga yang diperuntukkan sebagai pintu keluar darurat, dan lorong atau koridor yang mengarah ke pintu keluar.

Pada dasarnya, pencahayaan darurat membutuhkan sekitar satu lumen per kaki persegi lantai di sepanjang jalur keluar dan masuk.

Lampu darurat dan pintu keluar biasanya terhubung ke sistem kelistrikan gedung, namun membutuhkan sumber daya sekunder jika terjadi pemadaman listrik.